Bagaimana Cara Zat Keluar Masuk Sel?

Myrightspot.com-Untuk mempertahankan hidupnya, sel-sel yang ada dalam tubuh perlu memasukan dan mengeluarkan zat-zat tertentu, baik berupa molekul maupun ion. Keluar masuknya zat tersebut perlu melewati membran sel, sebagai pembungkus organel-organel di dalam sel.
Bagaimana cara zat tersebut keluar masuk sel?
Secara garis besar perpindahan molekul atau ion melewati membran sel ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.

Transpor Pasif

Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi, difusi terbantu, dan osmosis.

1. Difusi

Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan acak tersebut mendorong terjadinya difusi. Difusi terjadi secara spontan hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu tempat.
Perhatikan contoh proses difusi pada gambar berikut

Contoh peristiwa difusi

     Molekul gula yang dimasukan ke dalam air akan terlarut dan kemudian menyebar dalam air. Proses tersebut terus berlangsung hingga gula tersebar merata di dalam wadah tersebut.
Contoh difusi pada sel: Pemasukan O2 ke dalam sel

2.Difusi Terbantu (facilitated diffusion)

Difusi terbantu tidak jauh berbeda dengan difusi biasa yang telah dijelaskan diatas. Arah perpindahan molekul pada difusi terbantu sama halnya dengan difusi biasa yaitu dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, perbedaannya proses perpindahan molekul ini dibantu oleh protein pembawa. Jadi, difusi terbantu merupakan proses difusi dengan perantara protein pembawa (carrier protein).
Difusi terbantu merupakan transpor melalui media pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh protein transmembran yang telah mengalami perubahan susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl–dan Na+.
Contoh difusi terbantu pada sel: pemasukan glukosa ke dalam sel.
Perhatikan skema difusi terbantu pada Gambar di bawah.
Gambar difusi terbantu(facilitated diffusion)


3. Osmosis

Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke larutan yang konsentrasi airnya rendah. Larutan dengan konsentrasi air tinggi berarti larutan encer, sedang larutan dengan konsentrasi air rendah disebut larutan pekat.
Osmosis juga dapat diartikan sebagai perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput (membran) semipermeabel.  Tekanan minimal yang harus dikenakan pada larutan agar mencegah  aliran air masuk ke  dalam membran semipermeabel disebut dengan tekanan osmotik. Pada konsentrasi yang sama, tekanan larutan elektrolit akan berbeda dengan larutan nonelektrolit.
Contoh osmosis pada sel: masuknya air kedalam sel

Mengapa peristiwa osmosis dapat terjadi pada sel?
Jika konsentrasi larutan dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal tersebut menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang demikian dapat menyebabkan sel mengalami lisis. Lisis adalah hancurnya sel karena rusaknya atau robeknya membran sel. Pada organisme tertentu seperti tumbuhan, jamur, bakteri dan beberapa jenis prostista terdapat dinding sel di luar membran sel yang dapat membantu mencegah terjadinya lisis.
Begitu juga sebaiknya, jika konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan keluar dan terjadi eksosmosis. Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang disebut krenasi. Pada tumbuhan peristiwa tersebut akan menyebabkan plasmolisis. Plasmolisis adalah terlepasnya membran sel dari dinding sel.
Perhatikan Gambar berikut.

Peristiwa osmosis pada sel hewan dan tumbuhan

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa sel hewan dapat mengalami lisis  apabila larutan di luar sel bersifat hipotonik. Sebaliknya, sel hewan akan mengalami krenasi apabila larutan diluar sel bersifat hipertonik.

Contoh peristiwa osmosis pada sel
Berikut contoh mengenai terjadinya krenasi dan lisis pada sel darah merah.
Perhatikan gambar berikut.

Contoh dampak peristiwa osmosis pada sel darah merah

Misalkan sel darah merah ditempatkan dalam air laut. Air laut mengandung jumlah molekul air yang lebih kecil daripada sitoplasma sel darah merah atau dapat dikatakan bahwa air laut hipertonik terhadap sitoplasma sel. Apa akibatnya? maka cairan sel akan keluar dengan cara osmosis dan sel akan mengkerut atau mengalami krenasi. Perhatikan gambar bagian (a).
Misalkan sel darah merah ditempatkan dalam media larutan yang konsentrasinya sama dengan sitoplasma (plasma darah atau larutan garam 0,9%). Larutan demikian disebut isotonik. Sel darah tidak akan mendapat tambahan atau kehilangan air dengan cara osmosis. Oleh karena itu, bentuk sel darah merah itu tetap. Perhatikan gambar bagian (b).
Misalkan sel darah merah dimasukkan dalam air murni(100% air). Karena di luar sel terdapat konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel, maka molekul air akan berosmosis ke dalam sel. Osmosis ini terjadi air di sekitar sel itu disebut hipotonik terhadap sitoplasma sel. Membran sel dari sel darah merah sangat rapuh dan tidak tahan akan peningkatan tekanan di dalam sel. Akibatnya sel itu semakin mengembang dan akhirnya mengalami hemolisis (pecah). Perhatikan gambar bagian (c).

Transpor aktif

Proses terjadinya transport pasif berbeda dengan transpor aktif. Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel. Contoh transpor aktif adalah pompa ion natrium (Na+)-kalium (K+), endositosis,dan eksositosis.

4. Pompa Natrium-Kalium

Pada transpor aktif diperlukan energi untuk melawan gradien konsentrasi. Berbeda dengan difusi terbantu yang termasuk transpor pasif karena mengikuti gradien konsentrasi. Transpor aktif ini berfungsi memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya. Sebagai contoh ion K+ penting untuk mempertahankan kegiatan listrik di dalam sel saraf dan memacu transpor aktif zat-zat lain. Meskipun ion Na+ dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan akan ion K+ lebih tinggi maka diperlukan lagi pemasukan ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar sel. Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di dalam sel tinggi. Sebaliknya, konsentrasi ion Na+ Di dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel.
Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion Na+. Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar itu dengan pertolongan protein yang ada dalam membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Oleh sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.
Contoh pompa natrium-kalium pada sel:  masuknya glukosa ke dalam sel melawan gradien konsentrasi.

pompa natrium-kalium


5. Endositosis

Endositosis dan eksositosis merupakan transport yang memerlukan energi. Endositosis merupakan proses masuknya senyawa melalui membran dengan cara pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular dengan pelekukan ke dalam sebagian membran. Hal ini terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih. Jika yang dimasukkan berupa senyawa padat disebut fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut pinositosis.

Gambar endositosis

6. Eksositosis

Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong membran yang selanjutnya melebar dan pecah. Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel sekresi.
Perhatikan gambar berikut agar lebih paham perbedaan endositosis dan eksositosis.
Eksositosis


Previous
Next Post »