Bingung milih kampus dan jurusan? Simak tips Berikut.


Setiap tahunnya ratusan ribu siswa menengah atas melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sayangnya daya tampung universitas idaman sangatlah terbatas. Akibatnya kita harus bersaing ketat untuk bisa masuk ke kampus favorit. Selain harus bersaing dengan teman-teman, kita juga dihadapkan pilihan yang cukup sulit, yaitu dimana kita akan kuliah dan jurusan apa yang dipilih.
sumber:theconversation.com

 Lama waktu kuliah umumnya sekitar 4 tahun untuk S1, bisa dibayangkan betapa tersiksanya diri kita jika berada di jurusan atau kampus yang “salah”. Simak tips-tips berikut yang dapat kita pertimbangkan dalam memilih kampus dan jurusan.

1.         Pilih kampus impianmu

Saat kelas 12 SMA kita akan sering mendapat pertanyaan, “ mau kuliah di mana?”. Apa kalian sudah tau mau kuliah di mana? Jika belum, carilah informasi mengenai universitas-universitas sehingga anda dapat memilih kampus yang paling sesuai.
Untuk universitas dalam negeri ada beberapa kampus yang menjadi favorit, seperti Universitas Indonesia (UI), Institut teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gajah Mada(UGM). Ketiganya merupakan universitas-universitas terbaik indonesia. Sehingga kalau ingin kuliah di sana kita harus siapkan usaha lebih karena persaingannya berat. Selain ketiga kampus tersebut masih ada universitas- universitas negeri yang ga kalah kerennya kok. Kalian aja search universitas negeri nanti bakal muncul universitas-universitas negeri yang ada di Indonesia.

Kan ada banyak tuh kak, trus gimana milihnya? Pillihlah kampus secara bijaksana. Misalnya saat ini anda sedang mengikuti SNMPTN dan anda milih 2 kampus. Jika anda memilih perguruan tinggi pertama adalah UI dan yang kedua adalah UGM, maka hal tersebut kurang baik karena UI dan UGM dapat dikatakan setara(keduanya dapat dikatakan sebagai perguruan tinggi terbaik Indonesia). Anda justru beresiko tidak diterima dikedua-duanya. Jika anda sudah memilih UI sebagai pilihan pertama, sebaiknya pilihan kedua adalah kampus yang sedikit dibawah UI, jangan UGM atau ITB.

gambar universitas gajah mada(UGM)
UGM (sumber: CNNIndonesia.com)
Misalnya lagi anda belum berhasil di SNMPTN. Kemudian anda putuskan untuk mengikuti jalur SBMPTN. Saat ini anda harusnya lebih lebih bijaksana dalam memilih kampus. Usahakan kampus pilihan pertama dan kedua tidak “selevel”, sehingga saat pilihan pertama anda tidak lolos masih ada kesempatan untuk diterima di pilihan kedua.

Perguruan tinggi negeri atau swasta?
kampus negeri dan swasta
sumber:australian-children.com

                Setiap tahunnya jumlah pendaftar perguruan tinggi negeri(PTN) tidak sebanding dengan daya tampungnya. Akibatnya sebagian memilih kuliah di perguruan tinggi swasta(PTS). Tapi jangan sedih dulu jika blum berhasil masuk PTN. Banyak lho PTS yang ga kalah bagus dengan PTN.
PTS banyak dihindari dikarenakan mahal. Tapi hal tersebut tidak sepenuhnya tepat. Saat ini PTN menggunakan sistem UKT(uang kuliah tunggal), tidak semua mahasiswa membayar uang kuliah dengan jumlah yang sama. Tinggi rendahnya biaya dipengaruhi oleh penghasilan orang tua. Mahasiswa dengan orang tua berpenghasilan tinggi akan dikenakan UKT tinggi dan begitu pula sebaliknya. (data pribadi: Contohnya, teman saya disalah satu PTN ada yang dikenakan biaya 500.000/bulan dan ada yang sekitar 8.000.000/bulan, perbedaannya jauh bukan). Selain penghasilan orang tua, Besarnya UKT juga dapat dipengaruhi oleh jalur masuk. Di beberapa perguruan tinggi tertentu mahasiswa jalur mandiri dikenakan UKT maksimum.
Karena peminatnya lebih sedikit dari PTN, persaingan untuk masuk kampus swasta relatif tidak begitu ketat. Buat kalian yang tidak ingin tersiksa oleh SBMPTN tidak ada salahnya untuk kuliah di kampus swasta.
Okay, sekarang aku udah punya kampus impian nih, trus aku pilih jurusan apa ya? Lanjut baca dibawah yuk.

2.         Pilih Jurusan yang diminati

Memilih jurusan kuliah dapat membingungkan. Apapun jalur masuk perguruan tinggi yang kita pilih baik itu SNMPTN, SBMPTN atau pun jalur mandiri, kita akan dihadapkan situasi dimana harus memilih jurusan.
memilih jurusan kuliah
sumber: unigo.com

Jurusan apa yang sebaiknya saya pilih?
“Do what you love”. Pilihlah jurusan yang kita sukai, ingat kita akan menjalani kuliah selama 4 tahun. Kuliah di jurusan yang tidak disukai dikhawatirkan akan membuat malas kuliah. Dalam jangka panjang hal tersebut membuat kita kurang berprestasi selama kuliah. Berbeda jika memilih jurusan yang kita sukai atau cocok dengan diri kita. Kita akan semangat dalam berkuliah dan dapat berprestasi selama kuliah.
Sesuaikan apa yang kita sukai dengan jurusan yang dipilih. Masing-masing jurusan memiliki karakteristik sendiri. Karena sekarang ini jurusan kuliah sangat banyak, jangan lupa cari informasi tentang jurusan mungkin sesuai dengan anda. Informasi mengenai jurusan bisa kita dapatkan melalui berbagai cara seperti search di Internet, tanya kakak atau saudara yang pernah mangambil jurusan tersebut.
Jurusan kedokteran erat hubungannya dengan biologi, jurusan-jurusan teknik umumnya membutuhkan matematika yang kuat, jurusan seperti teknik fisika atau teknik kimia memiliki matematika yang cukup kompleks.
Misalnya, jika suka berkomukasi dengan orang lain, pilihlah jurusan ilmu komunikasi. Usahakan tidak memilih jurusan yang bertentangan dengan diri kita. Jika tidak suka matematika dan kimia, sebaiknya jangan memilih jurusan teknik kimia karena teknik kimia membutuhkan keduanya.
Terus bagaimana dong jika sudah memilih jurusan diinginkan tetapi tidak diterima dan terpaksa memilih jurusan lain?
Harus disadari bahwa persaingan memasuki perguruan tinggi semakin ketat. Beberapa jurusan memiliki persaingan yang lebih ketat dari pada yang lain. Semakin populer jurusan biasanya masuknya juga semakin susah. Contohnya kedokteran dan farmasi akan lebih susah dimasuki jika dibandingkan dengan jurusan filsafat.
Kembali lagi ke pertanyaan, bagaimana jika kita terpaksa mengambil jurusan yang bukan kita idam-idamkan? Jawabnya simpel, “love what do”. Kalian tentu pernah dengar “istilah cinta karena terbiasa”bukan?. Yaudah jalani saja, mungkin kedepannya kalian juga akan suka asal jangan berpikir yang negatif terus.
Ingat ya, “Do what you love, love what you do”.

3.         Minta saran orang tua

Saat memilih jurusan dan kampus tidak ada salahnya jika kita meminta saran orang tua. Malahan beberapa orang tua bahkan kadang sudah mengarahkan anaknya untuk mengambil jurusan tertentu. Anda patut bersyukur bila orang tua anda memberi kebebasan dalam kuliah, baik itu pemilihan kampus maupun jurusan. Akan tetapi hal tersebut tidak terjadi pada semua orang, perbedaan antara pilihanmu dan orang tua sering kali tidak bisa dihindarkan. Jika itu terjadi, komunikasikan semua dengan baik.
Biasanya yang jadi penghalang pemilihan kampus adalah jarak. Jika kamu adalah seorang cewek dan merupakan anak satu-satunya. Setiap melakukan sesuatu kamu selalu minta tolong orang tuamu atau orang lain. Keluargamu tinggal di jakarta dan tiba-tiba kamu bilang ingin kuliah di UGM, buat yang belum tau UGM ada di DIY. Apa orang tuamu pasti mengijinkan? Belum tentu. Wajar saja jika orang tuamu khawatir.
Terus bagaimana kak klo gitu?
      Saran dari saya adalah dengan merebut kepercayaan orang tua. Ingat ya merebut bukan meminta. Maksudnya gimana sih kak? Maksudnya kepercayaan itu tidak diperoleh dengan cara meminta. Kalian bisa saja bilang “pa , ma, percaya deh aku bakal bisa jaga diri kok”. Akan tetapi cara tersebut kurang maksimal. Daripada hanya ngomong, lakukanlah sesuatu yang bisa buat orang tua kalian percaya. Jadilah anak yang mandiri, mulailah dari hal kecil seperti bangun tidur sendiri tanpa perlu dibangunkan(hayo ngaku aja yang masih suka dibangunkan?). Cara tersebut belum tentu berhasil, tapi tidak ada salahnya mencoba menjadi pribadi yang mandiri.

4.         Sesuaikan dengan ketersediaan biaya

Biaya memang jadi penghalang terbesar untuk kuliah. Banyak siswa yang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bukan karena bodoh atau tidak ingin, tetapi terganjal oleh masalah biaya. Sebenarnya jika kita memang mempunyai tekad untuk melanjutkan kuliah hal tersebut dapat diatasi.
Dari pemerintah ada program bidikmisi, selain gratis kuliah dengan durasi 8 semester, kita mendapatkan uang saku. Bidikmisi adalah program untuk siswa tidak mampu, jika orang tua kalian berpenghasilan tinggi ya sebaiknya jangan mengikuti program ini. Patut disayangkan beberapa oknum berpura pura miskin demi dapat kuliah secara gratis walaupun sebenarnya mampu. Ingat ya jangan mengambil yang bukan hak kita. Okay?
Selain itu, masih banyak lagi beasiswa-beasiswa lain yang dapat kita cari selama kuliah.  Atau jika tidak ingin hidup dari beasiswa, anda dapat kuliah sambil kerja. Jangan berpikir sempit, ada banyak jalan untuk kuliah. Dengan usaha, apa yang sebelumnya terlihat tidak mungkin menjadi dalam jangkauan.

Jangan lupa like, share, and comment jika artikel diatas dapat bermanfaat untuk anda.
Previous
Next Post »