Mekanisme Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran darah


Jantung merupakan organ sistem peredaran darah yang utama. Jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh. Darah mengalir ke setiap bagian tubuh, di dalam suatu sistem pembuluh darah yang rumit yang membentuk sistem peredaran darah. Peredaran darah pada manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah mengalir dalam pembuluh darah.

Setelah membaca catatan singkat ini kamu diharapkan bisa menjawab pertanyaan:
Bagaimana proses peredaran darah pada manusia?

Jantung memiliki empat ruang, yaitu atrium (kiri dan kanan) dan ventrikel (kiri dan kanan). Darah yang berada di atrium kanan merupakan darah yang banyak mengandung CO2. Hal ini disebabkan darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari seluruh tubuh. Adapun darah yang mengalir di atrium kiri merupakan darah yang banyak mengandung O2 karena berasal dari paru-paru.
 Gambar Jantung
Manusia memiliki dua macam peredaran darah karena darah mengalir melewati jantung dua kali. Sehingga manusia dikatakan memiliki peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda terdiri atas peredaran darah kecil (pulmonalis) dan peredaran darah besar (sistemik). Pada peredaran darah kecil, darah mengalir dari jantung melalui ventrikel kanan ke paru-paru dan kembali menuju jantung melalui atrium kiri. Sebaliknya pada sistem peredaran darah besar, darah mengalir dari jantung melalui ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh kecuali paru-paru, kemudian darah kembali menuju ke jantung melalui atrium kanan.

Mekanisme Peredaran Darah Manusia 

Ventrikel kanan akan memompa darah menuju paru-paru. Aliran darah tersebut akan melewati arteri pulmonalis. Ketika darah masuk ke dalam paru-paru melewati kapiler, terjadi pertukaran antara O2 dan CO2 di dalam darah. Hal ini akan membuat darah yang masuk ke atrium kiri kaya akan O2. Aliran darah dari paru-paru ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Selanjutnya, darah kaya O2 akan masuk ke ventrikel kiri. Ventrikel kiri mempunyai dinding yang lebih tebal dari pada ventrikel kanan, hal ini sesuai dengan fungsi ventrikel kiri untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Alur peredaran darah manusia
Darah yang kaya O2 akan meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta. Aorta adalah pembuluh darah terbesar yang bercabang tiga. Cabang pertama adalah arteri koronaria yang akan membawa suplai darah menuju otot-otot jantung itu sendiri. Peredaran darah tersebut dinamakan peredaran darah kecil (pulmonalis). Cabang kedua dari aorta akan menuju ke anggota tubuh bagian atas (kepala, dada, dan lengan). Adapun cabang ketiga dari aorta akan menuju ke anggota tubuh bagian bawah (perut dan kaki). Pada setiap organ tubuh, kapiler-kapiler berhubungan dengan venula yang akan mengembalikan darah menuju jantung melalui vena. Darah yang kaya CO2 yang berasal dari anggota tubuh bagian atas akan masuk ke jantung melalui vena cava superior. Adapun darah kaya CO2 yang berasal dari anggota tubuh bagian bawah akan masuk ke jantung melalui vena cava inferior. Kedua vena cava tersebut mengalirkan darah menuju atrium kanan. Dari atrium kanan, darah akan kembali ke ventrikel kanan. Peredaran darah tersebut dinamakan peredaran darah besar (sistemik).

Secara lengkap proses peredaran darah pada manusia dapat dilihat pada Kemampuan jantung untuk berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu pada jantung itu sendiri yang disebut nodus sinoartrial (nodus S-A) pada dinding atas serambi kanan. Impuls yang ditimbulkan nodus S-A disebarkan ke seluruh otot serambi sehingga otot-otot serambi berkontraksi yang menyebabkan darah dari serambi masuk ke bilik.

Sementara itu, impuls dari nodus S-A merambat mencapai nodus atrioventrikular (nodus A-V) yang terletak di bagian bawah sekat serambi kemudian diteruskan melalui berkas His yang bercabang dua, satu cabang menuju otot bilik kiri dan cabang yang lain menuju otot bilik kanan, tiap-tiap cabang tersebut membentuk ranting-ranting ke seluruh otot bilik. Impuls tersebut menyebabkan otot-otot bilik berkontraksi, peristiwa ini disebut sistol sehingga tekanan di dalam bilik meningkat dan darah mendesak katup trikuspidalis dan katup bikuspidalis menutup, sedangkan desakan dari bilik kiri ke aorta dan bilik kanan ke arteri pulmonalis menyebabkan katup-katup semilunar terbuka.

Ketika darah keluar dari bilik kiri melewati katup semilunar, di dalam aorta masih terdapat sebagian darah yang belum dialirkan sehingga tekanan darah di dalam aorta meningkat dan tekanan ini dinamakan tekanan sistol yang dalam keadaan normal besarnya kurang lebih 120 mm Hg.
Setelah pengosongan bilik, otot-otot bilik mengalami relaksasi atau biasa pula disebut diastol, tekanan di dalam bilik saat itu lebih rendah daripada tekanan di dalam aorta sehingga darah dari aorta mendesak kembali ke jantung yang mengakibatkan katup semilunar menutup. Sementara itu, darah di dalam aorta sebagian dialirkan ke berbagai arteri, maka tekanannya menurun sampai 80 mmHg pada keadaan normal dan disebut sebagai tekanan diastol. Selama jantung mengalami diastol, darah dari vena pulmonalis masuk ke dalam serambi kiri dan darah dari vena kava memasuki serambi kanan selanjutnya otot-otot serambi akan berkontraksi lagi setelah memperoleh impuls dari nodus S-A.

Tekanan darah


Tekanan darah adalah tekanan yang disebabkan oleh darah yang mengalir terhadap dinding pembuluh darah. Ketika ventrikel berkontraksi, darah akan mengalir lebih cepat menuju arteri. Hal ini menyebabkan dinding arteri menjadi tertekan. Anda dapat merasakan hal tersebut dengan memegang pembuluh nadi pada pergelangan tangan. Denyut nadi dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah. Tekanan darah pada arteri terdiri atas tekanan sistol dan tekanan diastol. Tekanan sistol adalah tekanan darah pada saat ventrikel kiri berkontraksi. Adapun tekanan diastol adalah tekanan darah pada saat ventrikel kiri berelaksasi. Tekanan darah sistol dan diastol dapat diukur dengan menggunakan alat yang disebut tensimeter (sphygmomanometer).

Pada orang dewasa normal, tekanan sistol dan diastolnya sekitar 120 mmHg dan 80 mmHg (120/80 mmHg). Tekanan darah umumnya cenderung meningkat dengan bertambahnya umur, untuk orang dewasa dikatakan bertekanan darah tinggi (hipertensi) jika sistol/diastol melebihi 160/100 mmHg, dan hal ini dapat berakhir dengan pecahnya pembuluh darah di sekitar otak.

Faktor yang memengaruhi besarnya tekanan darah antara lain:
kekuatan kontraksi otot-otot bilik,
volume darah keseluruhan
Kekenyalan dinding arteri.
Previous
Next Post »