Bagian-bagian Otak Manusia dan Fungsinya

Otak

Otak merupakan pusat kecerdasan manusia. Semakin besar volume otak dan semakin tinggi tingkat perkembangannya, orang akan semakin cerdas. Akan tetapi, volume otak tidak dipengaruhi oleh besarnya ukuran kepala. Otak manusia dewasa memiliki berat kurang lebih 1,5 kg. Otak memiliki wujud yang lembek seperti alpukat yang matang. Dengan adanya tulang tengkorak, maka otak dapat terlindung dari benturan yang datang dari luar. Otak manusia dapat diibarakan sebagai komputer, dapat terisi data atau program tertentu dan banyak file yang dapat tersimpan di sana. Apabila kita ingin mengingat peristiwa yang telah terjadi, maka otak akan menampilkan kembali “rekaman” atas peristiwa tersebut.

Gambar bagian-bagian otak manusia


Otak manusia terdiri atas bagian kiri dan kanan. Masing-masing bagian otak mempunyai tugas tersendiri. Otak kiri mengatur kegiatan bagian kanan tubuh, sebaliknya otak kanan mengatur kegiatan bagian kiri tubuh. Otak dibungkus oleh tiga membran pelindung yang disebut meninges. Di antara dua membran sebelah dalam ada cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan bagi otak terhadap goncangan atau benturan.

 Pada tengkorak lapisan terluar dari meninges disebut duramater, lapisan tengah disebut dengan arachnoid dan lapisan terdalam, yaitu piamater. Otak memiliki empat kamar berupa ventrikel yang terisi juga oleh cairan serebrospinal. Sel-sel yang melapisi ventikel dilengkapi dengan silia yang berfungsi untuk menjaga agar cairan serebrospinal tetap beredar. Antara dua ventrikel terdapat alas kapiler yang luas sehingga dapat memungkinkan pertukaran bahan antara darah dan cairan serebrospinal. Di dalam otak terdapat 12 pasang saraf kranial.

Adapun otak sendiri dapat dibedakan menjadi otak depan, otak tengah, dan otak belakang untuk mengetahui lebih mendetail dapat Anda simak penjelasan di bawah ini!
Otak terdiri atas 5 bagian, yaitu otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon), otak depan (diensefalon), otak kecil (serebelum), dan jembatan Varol (ponds Varolii)

Gambar bagian-bagian otak manusia

A. Otak Besar (Serebrum)

Otak besar terletak di bagian paling depan dengan struktur yang menonjol yang disebut dengan serebrum. Bagian ini memiliki dua belahan, yaitu kiri dan kanan. Bagian kiri mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kanan, sedangkan otak bagian kanan mengatur dan mengkoordinasikan bagian tubuh sebelah kiri. Otak besar berfungsi sebagai pusat berpikir (kepandaian), kecerdasan, dan kehendak. Otak besar juga mengendalikan semua kegiatan yang didasari seperti bergerak, mendengar, melihat, berbicara, berpikir, dan lain-lain.

Otak kiri mengatur kemampuan berbicara, bahasa, perhitungan, dan proses pengolahan informasi yang cepat. Sedangkan otak kanan mengatur persepsi melalui emosi dan bahasa serta tekanan suara, dan kreativitas.

Otak besar ini terdiri atas dua lapisan berikut.
1. Korteks
Korteks merupakan bagian luar dari serebrum. Bagian berwarna abu-abu karena mengandung banyak badan sel saraf yang disebut substansi grissea. Keadaan korteks memiliki permukaan yang berlipat-lipat sehingga dapat memperluas permukaannya.
Serebrum. Bagian dalam (medula) serebrum berwarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba.


2. Lapisan Dalam
Lapisan dalam (medula) serebrum berwarna putih karena mengandung banyak dendrit dan akson, disebut substansi alba. Di bagian otak besar ini terdapat talamus, hipotalamus, bagian dari kelenjar pituitari, dan kelenjar pineal.

Talamus merupakan penjaga pintu gerbang pada korteks serebrum. Semua pesan sensori yang sampai ke otak harus melalui talamus terlebih dahulu agar dapat dirasakan secara sadar, kecuali bau semua rangsangan dari reseptor diterima talamus dan kemudian diteruskan ke area sensorik serebrum.

 Hipotalamus berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi banyak kegiatan organ-organ dalam. Selain itu, hipotalamus juga berfungsi untuk mengatur suhu dan kandungan air dalam darah. Hipotalamus juga merupakan penghasil hormon. Hormon yang dihasilkan, antara lain oksitosin dan ADH (antideuretik hormon) yang tersimpan di lobus posterior pada pituitari, serta TSH (hormon perangsang tiroid) dan LH (Luteinizing hormon) yang tersimpan di lobus anterior pada pituitari.

Otak besar dibagi menjadi beberapa bagian penting sebagai berikut.
1. Lobus Osksipitalis
Daerah ini berperan penting terhadap penglihatan. Seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan pada bagian ini, maka akan mengalami kebutaan. Apabila kita membuka mata dan melihat suatu pemandangan, jumlah radioaktifnya sangat meningkat di daerah penglihatan pada lobus oksipitalis.

2. Lobus Temporalis
Bagian ini berperan sebagai pusat pendengaran. Adanya bunyi dapat meningkatkan metabolisme daerah pembicaraan pada lobus temporalis.

3. Lobus Frontalis
Daerah ini berperan dalam koordinasi dan pengendalian gerak otot dan berpikir, belajar, memori, pandangan ke depan, analisis logis, kreativitas, dan beberapa emosi bergantung kepada kegiatan saraf di lobus frontalis. Berdasarkan sebuah penelitian ternyata kerusakan pada lobus frontalis dapat mengakibatkan perubahan pada perilaku manusia. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada manusia ditemukan ternyata kerusakan ini mengakibatkan perubahan pada karakter seseorang.

4. Lobus Parientalis
Daerah ini terletak di bagian belakang. Antara lobus frontalis dengan lobus parientalis terdapat lekukan atau parit yang disebut dengan sulkus sentralis atau celah Rolando. Lobus parientalis ini berfungsi untuk menerima rangsang panas, dingin, tekanan, dan sentuhan.

B. Otak Tengah

Otak tengah disebut juga disensefalon dan terletak di depan otak kecil (serebelum) dan jembatan varol. Otak tengah ini berukuran kecil dan tidak mencolok. Otak tengah berfungsi sebagai pusat penerimaan berbagai jenis informasi dari sel saraf sensorik, sebagai pusat proyeksi informasi untuk dikirim ke otak depan (serebrum). Nukleus pada otak tengah berperan dalam sistem pendengaran (auditori) dan refleks penglihatan (visual). Pusat penglihatannya sendiri sudah terintegrasi dalam serebrum

C. Otak Belakang

Otak belakang terbagi menjadi dua bagian, yaitu medula oblongata (sumsum lanjutan) dan serebelum (otak kecil). Masing-masing bagian tersebut memiliki koordinasi dan fungsi sendiri-sendiri.
1. Medula Oblongata
Medula Oblongata tampak seperti ujung bengkak pada tali spinal. Sebenarnya ukurannya kecil tetapi fungsinya sangat besar, karena jika terjadi kerusakan pada bagian medula oblongata ini dapat mengakibatkan kematian. Fungsi medula oblongata, antara lain menstimulasi otot-otot antartulang rusuk dan diafragma sehingga dapat memungkinkan untuk pernapasan; mengkoordinir saraf yang mengatur detak jatung diameter arteriola, tekanan darah, suhu tubuh, gerakan alat-alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan; mengkoordinir gerak refleks, misalnya kedipan mata, bersin, bersendawa, dan muntah.

Medula oblongata ini akan diteruskan ke bawah yang disebut sumsum tulang belakang. Bagian sumsum lanjutan yang menghubungkan antara sumsum lanjutan dengan otak disebut vons varolii (jembatan varoli)

Jembatan Varol (Ponds Varolii)
Jembatan Varol merupakan serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, serta menghubungkan otak besar dengan sumsum tulang belakang. Jembatan Varol berfungsi menghantarkan rangsang dari kedua bagian serebelum.

2. Otak Kecil (Serebelum)
Otak kecil terletak di bagian belakang di bawah otak besar. Serebelum terdiri atas dua belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berfungsi mengkoordinasikan kerja otot, tonus otot, keseimbangan, dan posisi tubuh.


Otak kecil merupakan pusat keseimbangan. Rusaknya bagian serebelum ini dapat mengakibatkan seseorang kehilangan koordinasi gerakan otot tubuh. Serebelum juga menerima pemberitahuan dari serebrum melalui saraf motorik, untuk melakukan berbagai tindakan sehingga terjadi koordinasi antara gerakan dan keseimbangan. Banyak respons motoris yang dikoordinasi oleh serebelum.
Previous
Next Post »