Fungsi Kulit Bagi Tubuh
Kulit
merupakan bagian permukaan luar dari tubuh kita. Oleh sebab itu, kulit sering berinteraksi
dengan lingkungan. Kulit berfungsi sebagai
pelindung terhadap kerusakan-kerusakan fisik akibat gesekan, penyinaran,
kuman-kuman, panas, zat kimia, dan lain-lain. Selain itu, kulit juga berfungsi
untuk mengurangi kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsang dari
luar, dan ekskresi.
Sebagai alat ekskresi, kulit terutama mengeluarkan limbah
metabolisme berupa garam-garam (terutama garam dapur) dan sedikit urea, yang
dibuang melalui pengeluaran keringat. Dari kapiler darah yang terdapat pada
kulit, kelenjar keringat akan menyerap air dan larutan garam serta sedikit
urea. Air beserta larutan garam dan urea yang terlarut kemudian dikeluarkan
melalui pembuluh darah ke permukaan kulit tempat air diuapkan dan merupakan
penyerap panas tubuh kita.
Lapisan Kulit Manusia
Kulit
terdiri dari dua lapisan yaitu epidermis dan dermis.
1) Epidermis
(Kutilkula)
Epidermis merupakan
lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan ketebalan
sekitar 0,07 mm terdiri atas beberapa lapisan, antara lain seperti berikut:
a) Stratum korneum yang
disebut juga lapisan zat tanduk. Letak lapisan ini berada paling luar dan
merupakan kulit mati. Jaringan epidermis ini disusun oleh 50 lapisan sel-sel
mati, dan akan mengalami pengelupasan secara perlahan-lahan, digantikan dengan
sel telur yang baru.
b) Stratum lusidum,
yang berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut. Semakin
banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit akan menjadi
semakin gelap. Selain memberikan warna pada kulit, melanin ini juga berfungsi
untuk melindungi sel-sel kulit dari sinar ultraviolet matahari yang dapat
membahayakan kulit. Walaupun sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar
ultraviolet ini bermanfaat untuk mengubah lemak tertentu di kulit menjadi
vitamin D, tetapi dalam jumlah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit.
Kadang-kadang
seseorang menghindari sinar matahari di siang hari yang terik, karena ingin
menghindari sinar ultraviolet ini. Hal ini disebabkan karena ternyata sinar
ultraviolet ini dapat membuat kulit semakin hitam. Berdasarkan riset, sinar
ultraviolet dapat merangsang pembentukan melanosit menjadi lebih banyak untuk tujuan
perlindungan terhadap kulit. Sedangkan jika kita lihat seseorang mempunyai
kulit kuning langsat, ini disebabkan orang tersebut memiliki pigmen karoten.
c) Stratum
granulosum, yang menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin.
Lapisan ini terdiri atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah
dari jaringan epidermis.
d) Stratum
germinativum, sering dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini
merupakan lapisan yang aktif membelah. Sel-selnya membelah ke arah luar untuk
membentuk sel-sel kulit teluar. Sel-sel yang baru terbentuk akan mendorong
sel-sel yang ada di atasnya selanjutnya sel ini juga akan didorong dari bawah
oleh sel yang lebih baru lagi. Pada saat yang sama sel-sel lapisan paling luar
mengelupas dan gugur.
2. Dermis (Kulit
Jangat)
Jaringan
dermis memiliki struktur yang lebih rumit daripada epidermis, yang terdiri atas
banyak lapisan. Jaringan ini lebih tebal daripada epidermis yaitu sekitar 2,5
mm. Dermis dibentuk oleh serabut-serabut khusus yang membuatnya lentur, yang terdiri
atas kolagen, yaitu suatu jenis protein yang membentuk sekitar 30% dari protein
tubuh. Kolagen akan berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambahnya usia.
Itulah sebabnya seorang yang sudah tua tekstur kulitnya kasar dan keriput. Lapisan
dermis terletak di bawah lapisan epidermis.
Di dalam lapisan dermis terdapat bagian-bagian seperti pembuluh
darah, folikel rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat, serabut saraf. Di bawah
dermis terdapat lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu
di luar tubuh.
a. Akar Rambut
Di
sekitar akar rambut terdapat otot polos penegak rambut (Musculus arektor
pili), dan ujung saraf indera perasa nyeri. Udara dingin akan membuat
otot-otot ini berkontraksi dan mengakibatkan rambut akan berdiri. Adanya
saraf-saraf perasa mengakibatkan rasa nyeri apabila rambut dicabut.
Folikel rambut merupakan kantong yang mengelilingi akar rambut.
Dari folikel ini akan tumbuh rambut yang berwarna hitam. Warna hitam pada
rambut disebabkan oleh adanya melanin. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan
minyak untuk mencegah kekeringan kulit dan rambut, selain itu juga melindungi
kulit dari bakteri. Kulit yang mempunyai jaringan lemak (jaringan adipose),
dapat berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan.
b. Pembuluh Darah
Pembuluh darah berfungsi menyuplai oksigen dan nutrisi ke jaringan
epidermis dan dermis. Pembuluh
darah banyak terdapat di sekitar akar rambut. Melalui pembuluh darah ini
akar-akar rambut mendapatkan makanan, sehingga rambut dapat tumbuh.
C. Kelenjar Minyak (glandula
sebasea)
Kelenjar minyak
terdapat di sekitar akar rambut. Adanya kelenjar minyak ini dapat menjaga agar
rambut tidak kering.
d. Kelenjar Keringat (glandula
sudorifera)
Kelenjar
keringat dapat menghasilkan keringat. Kelenjar keringat berbentuk pembuluh yang
bergelung seperti botol dan bermuara di dalam folikel rambut. Kelenjar tersusun
dari sel-sel yang berfungsi menyerap cairan di sekitar kapiler dan menyimpannya
di dalam pembuluh. Kelenjar ini mengalami desakan ke permukaan kulit dan jika
ada rangsangan dari luar atau dari dalam tubuh akan menghasilkan keringat.
Kelenjar keringat terdapat di seluruh permukaan tubuh dan jumlahnya lebih
kurang 2,5 juta.
Permukaan
tubuh yang paling sedikit mengandung kelenjar keringat adalah telapak tangan,
ujung jari, dan kulit wajah. Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah
pengaruh pusat pengatur suhu di hipotalamus dengan enzim brandikinin. Dalam
keadaan normal, tubuh kita mengeluarkan keringat sebanyak 50 cc per jam.
Keringat merupakan air yang di dalamnya mengandung garam-garam dan urea.
Keluarnya keringat dari permukaan kulit membantu menurunkan suhu tubuh.
e. Serabut Saraf
Pada
lapisan dermis terdapat puting peraba yang merupakan ujung akhir saraf
sensoris. Ujung-ujung saraf tersebut merupakan indera perasa panas, dingin,
nyeri, dan sebagainya. Jaringan dermis juga dapat menghasilkan zat feromon,
yaitu suatu zat yang memiliki bau khas pada seorang wanita maupun laki-laki.
Feromon ini dapat memikat lawan jenis.
EmoticonEmoticon