Ciri-ciri Filum Echinodermata dan Peranannya dalam Ekosistem

Echinodermata

Echinodermata berasal dari kata Echinos yang berarti duri dan dermal yang berarti kulit, jadi Echinodermata adalah hewan berkulit duri. Habitat echinodermata ada di laut, sampai saat ini belum ditemukan Echinodermata yang hidup di air tawar ataupun didarat. Jumlah spesies yang masih hidup ada sekitar 6.500 dan yang telah punah ada 13.000 spesies.

Ciri-ciri Filum Echinodermata

Sebagian besar echinodermata memiliki tubuh kecil yang ukurannya bervariasi hingga 10 cm, sedang beberapas spesies teripang dapat mencapai ukuran 2 meter. Umumnya echinodermata mempunyai bentuk tubuh seperti bintang atau juga silinder,   tubuhnya memiliki simetri radial. Warna tubunya juga bermacam-macam, ada yang jingga, hijau, ungu, merah. Banyak spesies yang hidup di daerah tropis berwarna coklat tua dan hitam. Spesies yang berwarna terang biasanya hidup di daerah yang tidak terkena paparan sinar matahari yang kuat.
Hewan anggota echinodermata sudah memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Sistem pencernaannya berupa mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Mulut sebagai jalan masuknya makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya sisa pencernaan berada di sebelah atas.
Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki juga digunakan untuk menangkap mangsa. Mekanisme gerak melalui sistem kaki ambulakral adalah sebagai berikut: Air masuk melalui madreporit kemudian turun ke saluran cincin lalu masuk ke dalam saluran radial, setelah itu air masuk ke kaki-kaki tabung, air disemprotkan sehingga dalam kaki tabung muncul tekanan hidrolik dari air dan akhirnya kaki tabung menjulur ke luar, akibatnya ampula melekat pada benda lain sehingga bisa berpindah tempat.
Sistem sarafnya terdiri dari cincin oral dan tali-tali saraf radier. Echinodermata tidak memiliki sistem respirasi dan ekskresi yang khusus. Hewan ini memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang terputus. Seperti dengan hewan akuatik yang lain, echinodermata juga bernapas dengan insang.
Pada sebagian besar spesies, echinodermata memiliki kelamin terpisah yaitu jantan dan betina. Reproduksi dilakukan secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma dan ovum sehingga akan dihasilkan zigot. Meski demikian, beberapa spesies dapat melakukan reproduksi secara aseksual. Reproduksi secara aseksual pada echinodermata  umumnya melibatkan pembelahan tubuh menjadi 2 bagian atau lebih dan regenerasi bagian tubuh yang hilang.
Pada reproduksi secara seksual, fertilisasi echinodermata  terjadi secara eksternal di dalam air. Selama perkembangannya, Echinodermata melewati tahapan larva bipinnaria. Bipinnaria memiliki bentuk simetri bilateral. Selain bipinnaria, dua ciri unik Echinodermata lainnya adalah sistem kaki tabung dan endoskeletonnya. Kaki tabung (tube feet) digunakan untuk bergerak dan mendapatkan makanan. Kaki tabung ini digerakkan oleh sistem pompa air tabung yang unik. Endoskeleton Echinodermata melindungi dan menyokong jaringan hewan yang lunak. Endoskeleton terbuat dari kalsium yang terbentuk di jaringan sebelum epidermis.

Contoh Echinodermata

Berikut beberapa contoh hewan yang termasuk kedalam filum echinodermata:
Landak laut/bulu babi
Ciri-ciri Filum Echinodermata dan peranannya dalam kehidupan
(sumber: google image)

Timun laut(Teripang)
Ciri-ciri Filum Echinodermata dan peranannya dalam kehidupan
(sumber: nationalgeographic.com)

Bintang laut
Ciri-ciri Filum Echinodermata dan peranannya dalam kehidupan
(sumber: scientificamerican.com)

Bintang ular
Ciri-ciri Filum Echinodermata dan peranannya dalam kehidupan
(sumber: dtmag.com)


Peranan Echinodermata dalam kehidupan


Dalam ekosistem laut hewan-hewan echinodermata sangat membantu dalam proses biodegradasi sampah organik. Potongan bangkai makhluk hidup dalam laut (detritus) sangat disukai mentimun laut sebagai sumber makanan. Dengan demikian Echinodermata merupakan “pasukan pembersih” di ekosistem laut. Akan tetapi landak laut atau biasa disebut bulu babi dalam jumlah besar dapat merusak lamun (semacam rumput yang hidup di dasar laut), hal tersebut dapat berdampak pada organisme yang tinggal di situ. Landak laut yang menguburkan diri sepanjang pantai dapat mempercepat erosi garis pantai. Sedang landak laut tropis lainnya dapat membantu pertumbuhan batu karang dengan cara mengontrol pertumbuhan rumput laut. Penghilangan landak laut dapat menyebabkan pertumbuhan rumput laut yang tidak terkendali dan kerusakan habitat batu karang. Selain itu, echinodermata dapat merubah struktur sedimen dasar laut.
Previous
Next Post »