Bagian-bagian Mata dan Fungsinya

Mata

Mata manusia berbentuk agak bulat hampir seperti telur ayam dan memiliki prinsip kerja hampir sama seperti kamera. Mata mempunyai reseptor untuk menangkap rangsang cahaya yang disebut fotoreseptor. Oleh karena itu, pada siang hari pantulan sinar matahari oleh benda-benda di sekeliling kita dapat kita tangkap dengan jelas. Sebaliknya pada malam hari, benda-benda di sekitar kita tidak memantulkan cahaya matahari seperti waktu siang hari. Akibatnya, kita hanya mampu melihat benda-benda itu bila mereka memantulkan cahaya dari sumber cahaya lain.

Bagian-bagian bola mata.

Mata terdiri atas beberapa bagian yang saling bersinergi. 



Bagian-bagian mata dan fungsinya:
1. Sklera : pembungkus lapisan luar
Fungsi sklera : Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan memungkinkan melototnya otot mata
2. Kornea : selaput bening tembus pandang pada bagian depan sklera
Fungsi kornea mata: Penerima rangsang cahaya dan mereaksikan cahaya
3. Koroidea : lapisan tengah di antara sklera dan retina berupa selaput darah (kecuali di bagian depan)
Fungsi  Koroidea :Penyedia makan bagi bagian mata yang lain
4. Iris (selaput pelangi) : selaput berwarna (mengandung pigmen melanin) merupakan bagian depan koroidea
Fungsi Iris: Melindungi refleksi cahaya dalam mata dan Mengendalikan kerja pupil
5. Pupil : berupa lubang yang dibatasi oleh iris
Fungsi Pupil :Mengatur banyak sedikit cahaya yang diperlukan mata
6. Lensa : berupa lensa bikonveks
Fungsi lensa mata : Membiaskan dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda tepat jatuh pada retina mata
7. Aqueous humor : berupa cairan encer
Fungsi Aqueous humor : Menjaga bentuk kantong depan bola mata
8. Vitreous humor : berupa cairan bening dan kental
Fungsi Vitreous humor: Meneruskan rangsang ke bagian mata memperkukuh bola mata
9. Retina : selaput jala
Fungsi Retina mata : Menerima bayangan dan untuk melihat benda
10. Fovea (bintik kuning) : berupa bagian yang mengandung selsel kerucut
Fungsi Fovea (bintik kuning) : Sebagai tempat bayangan jatuh pada daerah retina
11. Badan silia : berupa otot melingkar dan otot radial yang terdekat pada ujung depan lapisan koroid yang membentuk penebalan
Menyokong lensa dan mensekresikan aqueous humor
12. Bintik buta : tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata
Tidak peka terhadap cahaya karena tidak mengandung sel konus dan sedikit sel batang
13. Saraf mata : berupa serabut saraf
Meneruskan rangsang cahaya ke saraf kranial(saraf optik)

Pembentukan Bayangan Pada Mata

Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.

Apabila ada rangsang cahaya masuk ke mata maka rangsang tersebut akan diteruskan mulai dari kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan terakhir retina. Kemudian akan diteruskan ke bagian saraf penglihat atau saraf optik yang berlanjut dengan lobus osipital sebagai pusat penglihatan pada otak besar. Bagian lobus osipital kanan akan menerima rangsang dari mata kiri dan sebaliknya lobus osipital kiri akan menerima rangsang mata kanan. Di dalam lobus osipital ini rangsang akan diolah kemudian diinterpretasikan. Sehingga apabila seseorang mengalami kecelakaan dan mengalami kerusakan lobus osipital ini maka dia akan mengalami buta permanen, walaupun bola matanya sehat.

Jika cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi. ketika cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan mencembung. Kemampuan untuk memipih dan mencembung inilah yang disebut daya akomodasi.

Otot yang terikat pada lensa dan dinding koroidea ini disebut otot siliaris. Otot siliaris berfungsi mengubah bentuk lensa. Jika lensa digunakan untuk melihat benda jarak dekat maka lensa mata akan mencembung, bentuk lensa akan memipih bila digunakan untuk melihat benda jarak jauh.

 Pada retina terkandung 2 macam sel yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung pigmen rhodopsin, yaitu suatu bentuk senyawa vitamin A dengan protein tertentu. Sel-sel ini paling banyak terletak di fovea dan berfungsi untuk menerima bayangan dengan cahaya lemah, dan bayangan yang terbentuk atau terpersepsi hitam putih.

Ketika kita sedang berada di luar ruangan (terdapat cahaya matahari) sel kerucut melakukan tugasnya menyampaikan bayangan ke otak. Sementara itu, pigmen-pigmen rhodopsin dalam sel batang akan terurai sehingga sel batang tidak dapat bekerja dengan baik. Jika tiba-tiba kita masuk ke dalam ruangan gelap, pigmen-pigmen rhodopsin yang terurai dalam sel batang akan terbentuk kembali, dan sel batang akan mengambil alih tugas sel kerucut dalam menyampaikan bayangan ke otak. Terbentuknya pigmen-pigmen rhodopsin itu berlangsung secara bertahap. Hal ini menyebabkan seseorang tidak dapat segera melihat dengan jelas saat memasuki ruang gelap. Lama waktu yang diperlukan untuk proses pembentukan rhodopsin disebut waktu adaptasi rhodopsin.

Selain mengandung sel batang, retina juga mengandung sel kerucut atau sel konus. Sel ini mengandung iodopsin. Fungsi sel konus untuk menerima rangsang warna merah, biru, dan hijau. Setiap satu sel kerucut mengandung satu di antara ketiga pigmen. Apabila retina mata hanya memiliki satu pigmen atau sel kerucut satu maka akan mengalami buta warna. Orang yang hanya memiliki dua macam sel kerucut disebut dikromat.
Sementara itu, orang yang hanya memiliki satu macam sel kerucut disebut monokromat. Pada monokromat, warna yang terlihat oleh mata hanya hitam dan putih serta bayangan kelabu. Seluruh bagian retina terdapat sel-sel batang maupun sel kerucut, kecuali tempat saraf mata berada. Daerah tempat saraf mata ini sangat kecil hingga menyerupai sebuah titik saja. Titik kecil ini disebut bintik buta.

Jangan lupa like and share ya jika bermanfaat!
Previous
Next Post »