3 Aturan dalam Menentukan Konfigurasi Elektron


Konfigurasi Elektron
Konfigurasi elektron menggambarkan susunan elektron dalam orbital-orbital atom. Dengan mengetahui konfigurasi elektron, jumlah elektron pada kulit terluar dapat ditentukan. Banyaknya jumlah elektron terluar dari suatu atom menentukan sifat-sifat kimia suatu unsur.

Aturan dalam penentuan konfigurasi elektron yaitu:
a. Prinsip Aufbau
Seperti yang kita telah diketahui bahwa elektron menempati kulit atom berdasarkan tingkat energinya. Dengan demikian, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Prinsip ini dikenal dengan prinsip Aufbau. Keadaan ketika elektron mengisi kulit dengan energi terendah disebut keadaan dasar (ground state).


Pengisian elektron berdasarkan Asas aufbau



Urutan orbital berdasarkan tingkat energi mengacu pada urutan arah panah, yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Dari urutan tersebut terlihat bahwa tingkat energi 3d lebih besar dibandingkan tingkat energi 4s. Jadi, setelah 3p penuh, elektron akan mengisi subkulit 4s terlebih dahulu sebelum subkulit 3d.

B. Larangan Pauli
Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua elektron dalam satu atom yang mempunyai keempat bilangan kuantum sama. Pernyataan tersebut dikenal dengan larangan Pauli. Jika ada 2 elektron mempunyai nilai n,l , dan m sama, maka nilai s-nya harus berbeda.

Pasangan elektron dalam satu orbital dinyatakan dengan diagram orbital berikut.

Larangan Pauli

Karena satu orbital hanya ditempati 2 elektron, maka 2 elektron tersebut dibedakan berdasarkan arah putaran (spin) yang berbeda atau dapat dinyatakan bahwa elektron itu mempunyai bilangan kuantum spin berbeda.

C. aturan Hund
Hund menyatakan bahwa elektron yang  mengisi subkulit dengan jumlah orbital lebih dari satu akan tersebar pada orbital yang mempunyai kesamaan energi dengan arah putaran(spin) yang sama.

Kaidah Hund

Subkulit yang mengandung orbital lebih dari satu adalah orbital p,d, dan f. Pengisisan elektron menurut aturan hund dimulai dengan mengisi satu elektron pada tiap-tiap orbital dengan arah putaran(spin) yang sama. setelah semua orbital terisi satu elektron, elektron sisanya akan mengisi orbital dengan arah putaran yang berlawanan, sehingga orbital terisi pasangan elektron

Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments