Pengertian, Tujuan, dan Faktor Kegiatan Konsumsi dalam Ekonomi


1. Pengertian Konsumsi dan Konsumen

Dalam ekonomi, konsumsi adalah kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus habis. Sedang yang dimaksud konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.
Makan es krim termasuk kegiatan konsumsi
(Foto oleh Ross Sokolovski on Unsplash)

Contoh kegiatan konsumsi:
- Makan Soto adalah merupakan kegiatan konsumsi karena menghabiskan nilai guna dari soto,
-Memakai baju juga merupakan kegiatan konsumsi karena mengurangi nilai guna baju.
Contoh yang lain tentang kegiatan konsumsi adalah membaca buku, menonton televisi, berobat ke dokter, naik mobil, dan lain-lain.
Diatas merupakan beberapa contoh kegiatan konsumsi, masih banyak contoh lain karena manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam. Kegiatan pemenuhan kebutuhan yang sifatnya menghabiskan atau mengurangi nilai guna barang atau jasa tersebut disebut dengan konsumsi.

2. Tujuan Konsumsi

Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia untuk memperoleh kepuasan. Jadi tujuan dari kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya sehingga tercapai tingkat kemakmuran.
Tujuan akhir dari kegiatan konsumsi adalah kepuasan. Jika kita lapar makan akan merasa puas jika sudah makan. Akan tetapi dengan adanya lapisan masyarakat yang berbeda-beda, tujuan konsumsi juga berbeda. Pada masyarakat tradisional yang masih sederhana, kegiatan konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guna mempertahankan kelangsungan hidup. Sedangkan pada masyarakat modern, tujuan konsumsi sudah berkembang bukan hanya sekadar mempertahankan hidup, akan tetapi juga untuk kepentingan kesenangan dan harga diri.

 3. Karakteristik produk yang diinginkan konsumen

Konsumen umumnya menginginkan produk yang memiliki karakteristik lebih murah, lebih cepat, dan lebih baik. Karakteristik lebih murah berkaitan dengan biaya produksi suatu produk. Jika produsen dapat menghasilkan produk yang lebih murah konsumen akan lebih tertarik karena faktor harga merupakan pertimbangan paling penting bagi konsumen dalam melakukan pembelian. Umumnya produk yang lebih murah lebih diinginkan oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan harga yang lebih mahal.
Karakteristik lebih cepat berkaitan dengan waktu. Contohnya saja saat kita membeli barang secara online, kita pasti menginginkan barang diproses dengan cepat sehingga cepat kita terima. Selain itu, Karakteristik lebih cepat juga berkaitan dengan kemudahan barang untuk didapat. Jika suatu barang yang kita inginkan ada didekat kita maka kita akan lebih cepat mendapatkannya. Konsumen menginginkan produk yang mudah untuk didapat.
Karakteristik lebih baik berkaitan dengan kualitas produk.  Kualitas merupakan faktor yang cukup berperan dalam pengambilan keputusan pembelian.
Konsumen lebih menginkan barang-barang yang berkualitas baik. Produk dengan kualitas baik lebih disukai oleh konsumen dibandingkan produk yang sama dengan kualitas jelek.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Barang atau jasa yang dikonsumsi oleh setiap orang berbeda. Perbedaan itu terletak pada jumlah, jenis, dan kualitasnya. Mengapa barang dikonsumsi oleh setiap orang berbeda? Karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi seseorang.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi adalah sebagai berikut:
a. Pendapatan seseorang
Semakin besar pendapatan seseorang, semakin banyak barang yang dapat di beli. Begitu juga sebaliknya jika pendapatan seseorang semakin kecil, maka kemampuan membeli akan barang dan jasa juga semakin kecil, semakin sedikit barang atau jasa yang dapat dibeli/dimiliki.

b. Selera konsumen
Selera adalah keinginan yang muncul dari dalam hati seseorang karena adanya daya tarik/rangsangan terhadap suatu benda atau jasa sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis konsumen. Selera setiap orang akan barang berbeda-beda. Sebagai contoh, apakah kamu dan temanmu memakai sepatu yang sama?

c. Harga Barang dan jasa
Harga barang sangat berpengaruh terhadap besar atau kecilnya konsumsi seseorang. Jika harga barang naik, maka seseorang akan memperkecil konsumsinya. Jika harga barang turun, seseorang akan memperbesar konsumsinya.

d. Ramalan/dugaan masyarakat akan adanya perubahan harga
arga barang dan jasa yang ada tidaklah stabil. Jika diperkirakan harga akan naik, maka masyarakat ada tendensi untuk sesegera mungkin membeli membeli barang tersebut. Maka terkadang terjadi kelangkaan barang saat harga barang tersebut akan naik.

e. Ketersedian akses terhadap barang atau jasa
Seperti dijelaskan diatas bahwa konsumen lebih menginginkan produk yang lebih mudah didapat. Tingkat konsumsi orang yang tinggal di daerah terpencil akan berbeda dengan orang yang tinggal di perkotaan. Keterbatasan akses terhadap barang pemuas kebutuhan membuat tingkat konsumsinya lebih kecil. Sebaliknya kemudahan akses terhadap alat pemuas kebutuhan membuat orang yang tinggal diperkotaan lebih konsumtif.

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus melakukan pilihan dalam mengkonsumsi barang dan jasa. Pilihan tersebut harus dilakukan agar pemenuhan kebutuhan dapat mencapai utilitas yang maksimal. Pengambilan keputusan atas berbagai pilihan yang ada akan membentuk pola perilaku konsumen. Dalam teori perilaku konsumen, ada dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan kardinal dan pendekatan ordinal.
Previous
Next Post »